--> Skip to main content

Jasa TRAVEL PACITAN JOGJA - ANDIKA LANCAR BARU

Travel Pacitan Jogja


Travel Pacitan Jogja - Anda ingin pergi ke jogja maupun kota solo dari Pacitan ? langsung saja pesan tiketnya dari ANDIKA LANCAR BARU yang merupakan penyedia jasa transportasi perjalanan, kantor pusat ada di pacitan, hadir dengan masing-masing 3kali jadwal keberangkatan untuk lebih memudahkan kamu dalam memilih waktu yang tepat, anda tertarik dengan apa yang kami tawarkan,,, simak info lengkap tentang jadwal,alamat dan nomor kontak yang bisa kkamu hubungi.

Nama Agen : ANDIKA LANCAR BARU TOUR & TRAVEL
RUTE : TRAVEL PACITAN YOGYAKARTA PP
PACITAN – JOGJA JADWAL PEMBERANGKATAN
Pagi : 06:00 WIB
Siang : 11:00 WIB
Sore : 16:00 WIB
Telp : (0357) 5142503
: HP.0812 3403 8069
: HP.0877 5899 9025

JOGJA – PACITAN : JADWAL PEMBERANGKATAN
Pagi : 07:00 WIB
Siang : 12:00 WIB
Sore : 16:00 WIB
Telp : HP.0812 5962 8664 HP.0877 5830 6525

Alamat : Tour & Travel, Jl. Kh. Maghribi, RT.02/RW.02, Kedawung, Menadi, Kec. Pacitan, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur 63581, Indonesia.

Memang ada beberapa pilihan kendaraan yang bisa dipakai untuk menuju kota Jogja dari Pacitan, tapi dari semua yang ada hanya transportasi travel lah yang paling okai dan nyaman untuk di kendarai, ayo pesan sekarang juga dan bedakan rasanya berpergian secara premium.

==================================================================================================

Tentang Kota Pacitan dan Alun-alun nya Setiap pusat kota di pulau Jawa khususnya, akan kita jumpai satu tempat publik yang cukup luas di tengah kota. Ya, adalah alun-alun, atau menurut ejaan dulu ditulis dengan aloen-aloen atau aloon-aloon.

Jika kita amati lebih dalam, pengaturan pusat kota Jawa pada umumnya mempunyai bentuk dasar yang hampir sama, yaitu selalu dibentuk dengan adanya alun-alun dengan dikelilingi pusat pemerintahan dan masjid besar, demikian halnya dengan Pacitan, yang juga memiliki alun-alun besar di pusat kota, tepatnya di Jalan Ahmad Yani, Pacitan.

Alun-alun Pacitan, seperti halnya alun-alun pada masa kerajaan, dikelilingi oleh masjid besar, kemudian ada Pendopo Kabupaten dan juga pasar (pasar sawo yang kini dialihfungsikan menjadi bangunan dan ruko).

Bahkan, fungsi alun-alun Pacitan kini juga sangat mirip dengan fungsi alun-alun pada masa kerajaan. Jika masa kerajaan dulu, alun-alun merupakan tempat berlatih perang (gladi yudha) bagi prajurit kerajaan, tempat penyelenggaraan sayembara dan penyampaian titah (sabda) raja kepada kawula (rakyat), pusat perdagangan rakyat, juga hiburan. Maka dalam konteks saat ini, alun-alun, terutama di Pacitan hampir sama fungsinya, untuk kegiatan kemasyarakatan.

Alun-alun Pacitan sendiri terbagi menjadi dua sisi, yakni sisi barat dan sisi timur. Alun-alun di sisi barat digunakan untuk olahraga, seperti sepakbola, voli, basket, kemudian kegiatan kebudayaan seperti peringatan hari jadi Pacitan, hingga upacara kemerdekaan.

Sementara di sisi timur, alun-alun Pacitan digunakan sebagai taman hiburan, ada taman membentang di sisi ini, termasuk komplek pedagang kaki lima yang berderet rapi di sepanjang alun-alun sisi timur

Semakin modern, penataan alun-alun Pacitan juga semakin berkembang. Demikian juga halnya dengan alun-alun Pacitan. Di masa kepemimpinan Indartato, mulai 2011 hingga kini, ada beberapa perubahan yang cukup mencolok. Misalnya kawasan PKL ditata dengan rapi berkat bantuan Corporate Social Responsibility salah satu Bank di Jawa Timur. Kemudian trotoar alun-alun Pacitan pun semakin dipercantik dengan pot bunga serta lantai marmer yang halus.

Dari sisi fasilitas alun-alun, semakin banyak terdapat didalamnya, seperti toilet umum, tempat sampah di banyak titik, hingga taman yang dipugar yang cukup modern. Selanjutnya, peruahan lainnya adalah tak adanya lagi tugu nol kilometer di alun-alun Pacitan. Titik ini diganti dengan tugu pancasila. Dan yang kekinian adalah dibangunya tulisan besar Taman Alun-alun Pacitan, yang menjadi sarana obyek fotografi anak-anak muda Pacitan.

Demikianlah, perkembangan alun-alun Pacitan dari masa ke masa, dan meski alun-alun berubah menyesuaikan zaman dan kepemimpinan, namun yang tak berubah hanya satu, yakni semangat mencintai Pacitan. Hal itu terbukti dengan semakin ramainya alun-alun Pacitan, terutama saat sore dan malam hari.
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.

Komentar