--> Skip to main content

32 Tempat Wisata di Jepara Terbaik untuk Liburan

Wisata Jepara
Tugu Kartini Jepara

Dari zaman kuno, Jepara telah menjadi salah satu tempat paling populer di Pulau Jawa. Sebagai kota perdagangan utama, nama Jepara juga ditulis dalam buku sejarah Dinasti Tang dan buku Suma Oriental yang ditulis oleh penulis Portugis bernama Tomé Pires. Kawasan yang juga dikenal dengan seni patung ukir ini juga memiliki tokoh berpengaruh, seperti Ratu Kalinyamat dan R.A Kartini.

Jepara rupanya juga memiliki panorama yang sangat indah, tak heran jika banyak pelancong merekomendasikan kawasan ini sebagai salah satu tujuan wisata wajib untuk dikunjungi. Tempat wisata di Jepara cukup lengkap, mulai dari wisata alam, wisata sejarah, wisata keluarga, hingga wisata religius. Berbagai pilihan tempat wisata unggulan Jepara, diantaranya adalah:

Wisata Jepara KarimunJawa
1. Karimunjawa
Karimunjawa merupakan primadona pariwisata dari Kabupaten Jepara. Tempat ini merupakan kepulauan yang terletak di Laut Jawa dan telah berkembang menjadi daya tarik wisata bahari. Jaraknya kira-kira 83 km dari barat laut Kabupaten Jepara. Untuk mencapai tempat ini, wisatawan dapat memanfaatkan transportasi alternatif yang tersedia, seperti feri berangkat dari Semarang; Jepara; atau Kendal.

Pesona Karimunjawa sendiri terletak pada keindahan bawah lautnya. Kekayaan biota laut terdiri dari 90 jenis karang keras, lebih dari 200 ikan hias, dan 130 genera atau genera air. Biota laut di Karimunjawa juga dilindungi untuk menjaga kelangsungan ekosistem yang ada.

Kegiatan menarik lainnya yang bisa dilakukan di tempat ini adalah menyelam, berenang, bermain di pantai, hingga berjemur. Anda juga bisa melihat atraksi budaya yang dipandu oleh penduduk setempat.


Wisata Jepara Pulau Panjang
Pulau Panjang Jepara

2. Pulau Panjang / Long Island
Pulau panjang terkenal memiliki laut dangkal di sekitarnya. Aliran yang cukup tenang juga bisa digunakan untuk berkano di sekitar pulau. Airnya yang jernih membuat Anda dapat melihat dengan jelas terumbu karang dan ikan yang berenang tepat di dasar laut. Selain bermain kano dipantau, pengunjung juga bisa berenang dan menyelam bebas di tempat ini. Garis pantai yang panjang juga membuat wisatawan lebih nyaman berlama-lama bermain di pasir putih.

Untuk mencapai pulau ini tidak sulit, wisatawan bisa menyeberang dengan kapal dari Pantai Kartini yang berjarak sekitar 2,5 km dari Alun Alun Jepara. Waktu yang diperlukan untuk dapat mencapai pulau panjang juga cukup singkat, yaitu sekitar 30 menit. Selain atraksi air seperti di atas, Pulau panjang juga menawarkan pemandangan alam yang sangat indah.

Pulau Mandalika Jepara
pulau mandalika

3. Pulau Mandalika
Untuk sampai ke pulau mandalika yang menawan dan memiliki pemandangan nan indah,anda sebagai wisatawan bisa menyewa kapal nelayan dan menyeberang laut sekitar setengah jam perjalanan. Tempat persewaan kapal ini berjarak sekitar 2 km dari Desa Ujung Watu, persis ke utara Laut Jepara.

Pulau Mandalika digunakan sebagai tempat favorit untuk memancing. Di sekitar pulau ada banyak ikan, seperti ikan kakap dan kerapu. Pulau ini juga memiliki flora endemik yang disebut nangka celeng, tanaman nangka dengan buah yang tidak tumbuh di batangnya, namun tumbuh dari pangkal akar.

Selain itu, Pulau Mandalika juga memiliki pantai yang indah dengan batu karang yang berdiri kokoh di sana. Pengunjung yang datang juga manja dengan aneka ragam hidangan khas jepara.

Pantai Kartini Jepara
4. Pantai Kartini
Tempat ini merupakan salah satu objek wisata yang terkenal di Jepara, selain Karimunjawa. Tidak hanya menawarkan pemandangan pantai yang indah dan menawan, Pantai Kartini juga memiliki berbagai wahana dan atraksi permainan menarik yang sangat diminati anak-anak. Tak heran bila lokasi ini menjadi tujuan favorit liburan keluarga.

Pantai Kartini sendiri berada di antara Karimunjawa dan Pulau Panjang. Lokasinya tepatnya berada di Desa Bulu, Kecamatan Jepara atau sekitar 2,5 km ke arah barat dari kantor Bupati Jepara. Di tempat ini biasanya diadakan festival budaya tahunan yang disebut "Lomban". Acara budaya diadakan pada tanggal 8 Syawal, seminggu setelah Idul fitri dan hanya bertahan satu hari saja.

5. Pantai Ombak Mati
Pantai ini hampir tidak memiliki ombak sama sekali yang dikenal dengan nama Pantai Ombak Mati. Sebelumnya, objek wisata ini lebih dikenal dengan nama Pantai Bondo karena berada di Desa Bondo, Kecamatan Bangsri, Kabupaten Jepara. Kelangkaan ombak yang membuat suasana pantai menjadi sepi dan terlihat sepi, cocok dijadikan tempat pelarian dari rutinitas atau kebisingan kota.

Pantai Pungkruk
Pantai Pungkruk

6. Pantai Pungkruk
Terletak di Desa Mororejo, Kecamatan Mlonggo, Pantai Pungkruk berjarak 15 menit perjalanan dari pusat kota Jepara. Tempat ini disebut sebagai kawasan wisata kuliner terbesar di Jawa Tengah. Restoran ini juga cukup unik karena merupakan gazebo yang dibangun di atas laut. Ada juga beberapa tempat makan yang dilengkapi dengan fasilitas karaoke.

Air laut yang jernih dan suara ombak yang melodi membuat Anda betah tinggal lama di pantai ini. Apalagi dengan pemandangan matahari terbenam yang sangat indah, semakin menambah suasana romantis. Sambil menikmati pemandangan laut yang indah, jangan lupa juga mencicipi ikan bakar yang menjadi kuliner favorit di Pantai Pungkruk.

Di sepanjang pantai, kita juga tidak akan menemukan bangunan permanen. Pasalnya, Pemkab Jepara mengusung konstruksi dan pengelolaan Pantai Ombak Mati dengan tema natural. Ketentraman pantai ini telah menarik wisatawan, karena seperti berada di pantai sendiri.

Pantai TelukAwur
TelukAwur Jepara
7. Pantai Teluk Awur
Jika sebagian besar pengelola pantai lainnya melarang wisatawan untuk berenang dan bermain air, Pantai Teluk Awur memiliki kebijakan yang berlawanan. Disini pengunjung bisa bebas bermain air atau berenang melintasi laut. Siapa sangka, pantai dengan pasir putih juga bebas biaya masuk untuk semua wisatawan yang datang.

Pantai ini berjarak 4 km dari pusat Jepara, tepatnya berada di desa Telukawur, Tahunan. Di tempat ini juga ada hutan bakau yang berfungsi sebagai tempat abrasi dan naungan. Sama seperti Pantai Kartini, aktivitas sedekah laut atau Lomba Lomba juga digelar di sini. Masyarakat sekitar juga percaya bahwa air laut di Pantai Teluk Awur memiliki khasiat untuk menyembuhkan berbagai penyakit kulit.

Pantai Empurancak
8. Pantai Empu Rancak
Jika Anda ingin mengunjungi pantai yang belum terjamah dan masih asri, Pantai Empu Rancak bisa menjadi pilihan utama Anda. Tempat ini memang terlihat sepi, tapi sejak beberapa tahun terakhir masyarakat sekitar sudah mengelola pantai ini secara mandiri. Lokasinya di Desa Karang Gondang, Kecamatan Mlonggo.

Pantai Empu Rancak adalah pantai berpasir putih yang dikenal dengan nuansa jawa-jepara. Salah satu keunikan yang ada di sini adalah adanya bangunan musala yang merupakan perpaduan antara Masjid Agung Demak dan Masjid Menara Kudus, dan gapuranya mirip dengan Kepulauan Robayan dan Gerbang Masjid Mantingan. Saat berkunjung ke sini, jangan lupa makan ikan kuliner khas Jepara pindang serani.
Pantai TegalSambi
Festival Perang Obor TegalSambi
9. Pantai Tegalsambi
Pantai ini masih satu lokasi dengan Pantai Teluk Awur, tepatnya berada di Desa Tegalsambi, Kecamatan Tahunan, Jepara. Bebeda dengan pantai lainnya, Pantai Tegalsambi ada sebuah pelabuhan kecil yang biasa digunakan untuk kapal jangkar. Pantai pasir coklat ini juga menjadi daya tarik bagi wisatawan mancangera.

Ada banyak bangunan hotel dan villa disekitar pantai ini yang memudahkan wisatawan untuk mampir dalam waktu lama. Akses mudah menjadikan Pantai Tegalsambi menjadi salah satu tempat wisata favorit bagi masyarakat Jepara. Fasilitas yang memadai juga membuat para pengunjung merasa nyaman dalam beraktifitas di sekitar pantai.

Pantai TirtoSamudro
Pantai TirtoSamudro

10. Pantai Tirto Samodro
Pantai Tirto Samodro dikenal dengan nama Pantai Bandengan karena lokasinya berada di Desa Bandengan, Kecamatan Jepara. Selain dua nama ini, pantai ini juga memiliki nama Klein Scheveningen, nama yang diberikan oleh Ny. Ovink Soer-salah satu teman R.A Kartini. Nama itu adalah nama salah satu pantai di Belanda yang mirip dengan Pantai Bandengan.

Pantai berpasir putih ini kerap dijadikan tempat menggelar berbagai festival nasional, seperti festival layang-layang dan balapan motorcross. Lokasinya strategis karena tidak jauh dari pusat kota, membuat tempat ini selalu ramai dikunjungi wisatawan, terutama pada saat akhir pekan. Mereka yang datang tidak hanya dari Jepara, tapi dari luar kota bahkan dari luar negeri.

Pantai Tirto Samudro sudah memiliki beragam permainan dan wahana rekreasi yang cukup lengkap. Selain bermain dengan wahana yang sudah disediakan, pengunjung pantai bisa melakukan berbagai aktivitas lainnya, seperti berenang, bermain voli, berjemur, menikmati indahnya matahari terbit dan terbenam. Fasilitas pendukung yang ada juga cukup lengkap, sehingga memudahkan wisatawan untuk memenuhi kebutuhannya.
Air Terjun Jurang Nganten
Air Jurang Nganten
11. Air Terjun Jurang Nganten
Di balik keindahan panorama alamnya, tersimpan kisah tragis yang menjadi asal mula nama tempat ini. Dikatakan, ada sepasang pengantin yang tidak diberi restu oleh orang tua masing-masing, namun tetap memaksakan diri untuk menikah. Mereka berdua kemudian melarikan diri dengan menggunakan kuda yang ditarik oleh seekor kuda. Dalam perjalanan, kuda itu tersandung ke jurang saat berjalan di tepi sungai. Kedua pengantin tersebut meninggal di jurang yang kemudian dikenal dengan Air Terjun Jurang Nganten.

Air terjun ini terletak di Desa Tanjung, Kecamatan Pakis Aji, sekitar 20 km dari pusat Jepara. Suasana dan pemandangan yang tenang disekitar air terjun ini sangat indah sehingga wisatawan bisa puas berlama-lama disini. Lokasinya berada di daerah lembah, membuat medan yang harus dilalui cukup sulit. Namun, kesulitan terbayar setelah melihat keindahan air terjun yang mengalir dari dinding tegak bukit.
Air Terjun Grinjingan Dowo
Air Terjun Grinjingan Dowo
12. Air Terjun Grinjingan Dowo
Kawasan Jepara memiliki banyak air terjun yang menawan. Selain Air Terjun Jurang Nganten, ada juga Air Terjun Dowo Grinjingan yang berada di Desa Dudakawu, Desa Nggerot, Kecamatan Kembang, sekitar 35 km dari Kabupaten Jepara. Kabupaten Kembang ini dikenal dengan sebutan gudang pariwisata Jepara. Selain Air Terjun Grinjingan Dowo, masih ada beberapa air terjun dan pantai yang berada di daerah ini.

Objek wisata ini masih dikelola secara mandiri oleh masyarakat sekitar. Tidak mengherankan, akses menuju ke lokasi juga masih cukup sulit karena harus melewati jalan yang curam dan berbatu. Sepanjang jalan, Anda bisa menikmati pemandangan hutan dan perkebunan kopi dengan udara bersih dan segar. Suasana di sekitar air terjun juga masih sangat indah dan alami sehingga bisa menghadirkan suasana ketenangan yang membuatnya nyaman.
Air Terjun Songgo Langit
Air Terjun Songgo Langit
13. Air terjun Songgo Langit
Java songgo Langit nya, memiliki makna penyangga langit. Air terjun ini dinamakan demikian karena terlihat dari bawah, tampak tegak lurus ke atas melalui langit dan menunjangnya. Dengan ketinggian 80 meter dan lebar 2 meter, Air Terjun Air Terjun Songgo menjadi salah satu tujuan wisata alam favorit di Kabupaten Jepara.

Selain menawarkan keindahan pemandangan alam dan air terjun yang menawan, lokasi ini ternyata memiliki daya tarik tersendiri, yakni ada berbagai jenis kupu-kupu yang terbang bebas di sekitar air terjun.

Perlu diingat, pengunjung dilarang keras berenang atau bermain air di objek wisata ini. Pasalnya, ada palung sedalam 8 meter yang bisa membuat wisatawan terjebak di dalamnya.

Lokasi tempat wisata ini masih berada di Kecamatan Kembang, Jepara, persis di Dusun Nglencer, Desa Bucu. Berbeda dengan dua air terjun di atas, akses Air Terjun Songgo Langit cukup mudah. Apakah kendaraan roda dua atau roda empat bisa digunakan.

Tiketnya sekitar Rp2.000 untuk orang dewasa dan Rp1.000 untuk anak-anak. Sementara itu, biaya parkir yang diterapkan di sini bergantung pada jenis kendaraan yang diambil, mulai dari Rp1.000 untuk sepeda motor, Rp2.500 untuk mobil, dan Rp5.000 untuk bus tur kelompok.


14. Air Terjun Banyu Anjlok
Air terjun Banyu Anjlok secara harfiah dapat ditafsirkan sebagai air yang terjun bebas. Tempat wisata ini terletak di Samosari, Batealit, Kabupaten Jepara. Karena aksesnya cukup sulit dilalui dan terkesan ekstrem, hanya orang-orang dengan nyali yang berani datang. Kendaraan bermotor hanya bisa menjangkau daerah pemukiman saja, sisa perjalanan dilakukan dengan berjalan kaki.

Perjalanan ditempuh sekitar 40 menit dengan kawasan sawah dan hutan. Meski memiliki medan yang cukup sulit, namun cukup sebanding dengan hamparan pemandangan yang menghijau. Apalagi setelah melihat kemegahan air terjun di depan mata, merasa lelah, letih, dan cepat lelah segera lenyap.

15. Air Terjun Kalen Wates
Tempat ini juga dikenal dengan Air Terjun Jabung, terletak di Desa Tanjung, Kecamatan Pakis Aji. Air terjun ini mengalir dari dinding tegak bukit dan memiliki atmosfir yang sangat alami. Seperti kebanyakan air terjun di Jepara, tempat ini juga memiliki suasana yang sepi, cocok sebagai tempat bermeditasi dan penyembuhan.

Disebut air terjun Jabung karena lokasinya masih berada di wilayah Dukuh Jabung. Dibandingkan dengan air terjun Jurang Nganten yang juga berada di kawasan Tanjung, akses Air Terjun Kalen Wates lebih mudah dilalui.

Wisatawan yang berkunjung ini diharapkan selalu menjaga kebersihan dan kecantikan, dengan tidak mengotori atau menggaruk bebatuan yang ada disana.

16. Gua Tritip
Gua Tritip dipercaya sebagai petilasan Mbah Joyo Kusumo, seseorang yang pernah melakukan pertapaan di dalam gua. Hingga saat ini, masyarakat sekitar masih memberikan sesaji wedang gula dan wedang kopi pada Jumat malam. Khusus pada hari Jumat malam Upah, juga ditambahkan kelapa muda dan bubur merah dan putih. Sebagian besar pengunjung yang datang ke tempat ini adalah mereka yang ingin ngalap berkah.

Gua ini terletak di Desa Ujungwatu, Kecamatan Donorojo, sebelah utara pusat Kabupaten Jepara. Akses ke lokasi juga sangat mudah. Selain menggunakan kendaraan pribadi, ada angkutan umum yang bisa mengajak wisatawan untuk sampai ke lokasi ini.

Meski diyakini sebagai bekas pertapaan dan keramat oleh orang-orang di sekitarnya, tidak ada kesan mistis dan seram di tempat ini. Gua Tritip sebenarnya menjadi salah satu alternatif wisata alam yang bisa dijumpai di Jepara. Daya tarik utama Gua Tritip adalah sisa-sisa sebuah kapal yang menjadi bekas pertapaan Mbah Joyo.

17. Gua Manik
Sebelumnya perlu diketahui bahwa Gua Manik dan Pantai Gua Manik merupakan dua objek wisata yang berbeda, lokasinya tidak sama. Gua Manik berjarak sekitar 5 km dari atraksi Air Terjun Songgo. Terletak di Desa Sumanding, Kecamatan Kembang. Untuk mencapai lokasi ini, pengunjung diharapkan berhati-hati karena jalannya cukup licin dan curam.

Ada dua gua di lokasi ini, salah satunya berada di bawah air mancur dan konon merupakan tempat pertapaan Begawan Manikyoso. Sampai sekarang, gua tersebut masih dijadikan tempat pemenjaraan bagi sebagian orang.

Selain ritualnya, udara di sekitar gua sebenarnya sangat asik karena masih di pegunungan. Anda bisa menenangkan diri saat menghirup udara segar.

Saat ini, pengunjung yang datang tidak dipungut biaya. Memang, tempat wisata ini belum dikelola sepenuhnya. Ke depan, pemerintah daerah berencana membangunnya sebagai kawasan wisata yang layak dan dilengkapi dengan fasilitas yang memadai.

18. Danau Blingoh
Bukan hanya pulau; pantai; dan gua saja, Jepara juga memiliki wisata danau alam. Lokasinya ada di Dusun Lembah, Desa Blingoh, Kecamatan Donorojo. Dikelilingi oleh batu kapur putih yang sangat menawan, air danau ini juga jelas dan hijau tosca.

Tak ada yang mengira kalau keindahan Danau Blingoh diciptakan oleh pertambangan ilegal. Bekas pertambangan kemudian menjadi lumpur. Saat musim hujan tiba, genangan air akan dipenuhi air menyerupai danau.

Karena itu, musim hujan adalah waktu yang tepat untuk mengunjungi lokasi ini. Saat musim kemarau tiba, air danau akan mengecil menjadi kering. Untungnya, pemerintah daerah berencana membangun saluran air untuk mengairi danau. Dengan begitu, keindahan danau ini bisa dinikmati setiap saat, bahkan di musim kemarau sekalipun.

Sebenarnya, tak banyak yang mengetahui keberadaan Danau Blingoh, terutama wisatawan dari luar kota Jepara. Padahal, selain menikmati pemandangan yang menakjubkan, wisatawan bisa membuat foto latar belakang yang tidak biasa. Nah, jika Anda mengunjungi Jepara, tidak ada salahnya bepergian ke danau ini.

19. Museum R.A Kartini
Setelah puas berkunjung ke berbagai destinasi wisata alam di Jepara, lalu sempatkanlah untuk mengunjungi berbagai tempat wisata sejarah. Wisata sejarah di Jepara bisa dimulai dari Museum R.A Kartini yang terletak di Jalan Alun-Alun No. 01, Panggang, Kecamatan Jepara. Tempat ini diresmikan oleh Bupati Soedikto pada tanggal 21 April 1977. Sesuai dengan namanya, museum ini didedikasikan untuk memperingati pahlawan emansipasi wanita dari Jepara.

Bangunannya terdiri dari 3 bangunan dengan desain yang menyerupai huruf K, T, dan N. Meski dinamakan Museum R.A Kartini, namun tidak semua koleksi tersebut merupakan peninggalan Raden Ajeng Kartini. Disimpan juga koleksi benda purbakala dan peninggalan sejarah lainnya.

Ruang koleksi di Museum Kartini terbagi menjadi 4 bagian. Di ruang pertama yang berada di Gedung K, dapat ditemukan peninggalan R.A Kartini dan adiknya Sosro Kartono. Ruang kedua yang merupakan kaki Gedung K, merupakan tempat istimewa untuk menampilkan peninggalan Sosro Kartono. Di ruangan ketiga, Anda bisa melihat benda-benda bersejarah yang ada di sekitar Kabupaten Jepara dan kerajinan lainnya, seperti tenun troso ikat serta berbagai jenis anyaman bambu dan rotan.

Ruang keempat paling menarik. Di ruangan ini tersimpan tulang-tulang yang tersimpan rapi dari Ikan Joko Tua. Dikatakan bahwa ikan ini adalah sejenis ikan paus gajah yang ditemukan di perairan sekitar Karimunjawa.

Museum R.A Kartini buka setiap hari Senin-Minggu, mulai pukul 08: 00-16: 00. Biaya masuk hanya Rp2.000 pada hari kerja, dan menjadi Rp3000 pada akhir pekan.

20. Museum Ukiran Nusantara
Museum Ukiran Nusantara atau Museum Ukir Jepara dibangun di bekas gudang SMPN 6 Jepara yang terletak di Jalan Kartini no. 40, Panggang, Kecamatan Jepara. Gedung SMPN 6 sendiri juga terbilang unik, karena merupakan peninggalan dari Hindia Belanda yang dibangun pada tahun 1929. Pada awalnya gedung sekolah benama adalah Sekolah Terbuka Bare Ambacht. Setelah berganti nama beberapa kali, akhirnya tempat ini dijadikan sekolah umum negeri.

Sebagai museum ukir pertama di dunia, tentu daya tariknya adalah koleksi ukiran yang berasal dari dalam dan luar wilayah Jepara. Misalnya koleksi yang berasal dari suku Asmat-Papua. Sebagai salah satu koleksi museum yang terkenal adalah dunia yang terbuat dari ukiran kayu dunia ini dikatakan sebagai permintaan Presiden Soekarno saat berkunjung ke SMPN 6 Jepara pada tahun 1962.

Selain menikmati keindahan dan keunikan ukiran yang ada, pengunjung juga bisa belajar bagaimana membuat ukiran yang indah. Sayangnya, kunjungan ke museum ini tidak didukung oleh fasilitas maksimal. Maklum karena Museum Ukir Baru Nusantara diresmikan pada 12 April 2014 yang lalu. Masih banyak pengembangan dan pengembangan yang harus dilakukan agar wisatawan merasa lebih nyaman berkunjung.

21. Situs Pusat Bumi

Situs ini terletak di Desa Wisata Plajan, Kecamatan Pakis Aji, Kabupaten Jepara. Dinobatkan sebagai situs pusat Bumi karena lokasinya meyimpan tanah yang berasal dari negara-negara di dunia. Tanah tersebut disimpan di rumah kaca dan diberi identitas bendera negara tempatnya berada.

Pengunjung yang datang hanya diperbolehkan melihat dari luar rumah kaca, tidak diperkenankan menyentuh atau menahannya. Pemerintah daerah berencana untuk mengembangkan tempat ini lebih baik lagi. Tidak hanya tanah yang dibawa ke Desa Plajan, pemerintah juga bermaksud mendatangkan 202 orang yang mewakili negara tempat tanah tersebut tinggal di Desa Plajan.

Situs Earth Center sendiri merupakan salah satu bagian dari Peace Museum Gong Dunia. Selain situs-situs tersebut, ada juga berbagai koleksi lain yang tersedia, seperti Air dari 99 negara, Sumur Perdamaian, Pancasila Kendi, Gong Perdamaian Dunia, Asia-Afrika, dan Perdamaian Gong Nusantara.

22. Benteng Portugis
Benteng Portugis juga menjadi salah satu wisata andalan Kabupaten Jepara yang terletak di Desa Banyumanis, Kecamatan Donorojo. Warisan budaya ini berada tepat di pinggir laut, menjadikannya pemandangan yang menakjubkan. Untuk mencapai tempat ini, wisatawan bisa menggunakan kendaraan pribadi atau menyewa kendaraan lain, karena tidak ada jalur angkutan umum yang menjangkau objek wisata ini.

Benteng Portugis dibangun di atas bukit berbatu di pinggir laut dan merupakan lokasi pertahanan strategis pada masanya. Sesuai dengan namanya, benteng ini dibangun oleh Portugis sebagai bentuk kerjasama dengan Sultan Agung Mataram untuk melawan VOC. Namun, benteng ini hanya diduduki beberapa tahun oleh Portugis. Selama pendudukan Jepang, benteng ini kembali digunakan sebagai tempat pengintai laut.

Ingin berkunjung? Benteng Portugis buka setiap hari mulai pukul 06.00-16.00 WIB. Untuk Sen-Jum, harga tiket dewasa Rp3.000 dan anak Rp2.000. Untuk akhir pekan dan hari libur, harga tiket dewasa naik menjadi Rp5.000 dan anak-anak Rp.3000. Itu termasuk biaya parkir.

23. Pertapaan Ratu Kalinyamat
Ratu Kalinyamat dikenal sebagai anti-Portugis. Catatan sejarah, ratu tersebut telah dua kali mengirim armada besarnya ke Selat Malaka untuk membantu Sultan Johor dalam perang melawan Portugis. Meski dikalahkan, nama Ratu Kalinyamat menjadi terkenal dan ditakuti oleh Portugis. Ratu Kalinyamat juga berjasa mewarisi seni ukir khas Jepara.

Nama asli Ratu Kalinyamat adalah Retna Kencana, dia adalah putri Raja Demak, Sultan Trenggono. Suaminya terbunuh oleh tentara Arya Penangsang dalam perjalanan pulang setelah menghadapi Sunan Kudus. Kematian suaminya membuat sang ratu sangat kesal dan menaruh dendam mendalam terhadap Arya Penangsang. Dia kemudian telanjang dan bersumpah untuk tidak berpakaian sebelum memenggal kepala Arya Penangsang.

Lokasi pertapaan Ratu Kalinyamat juga dikenal dengan nama Sonder Hermitage yang terletak di Sukuh Sonder, Desa Tulakan, Kecamatan Keling, 40 km dari pusat Kabupaten Jepara. Tempat ini sering dikunjungi oleh peziarah, terutama pada hari Jumat Jum'at Wage. Mereka yang datang kebanyakan adalah wanita yang ingin tampil cantik seperti Ratu Kalinyamat.

24. Masjid Mantingan
Masjid Mantingan merupakan salah satu masjid tertua di Kabupaten Jepara. Masjid ini diyakini sudah dibangun sejak zaman Kesultanan Demak. Lokasinya di desa Mantingan, Kecamatan Tahunan, tepatnya 5 km dari pusat Jepara. Seperti Masjid Menara Kudus, masjid ini juga dikenal dengan perpaduan bangunan yang menggabungkan beberapa unsur agama.

Situs wisata religi juga cukup mudah diakses. Selain menggunakan kendaraan pribadi, wisatawan yang ingin datang berkunjung bisa menggunakan jurusan transportasi umum Terminal Jepara-Mantingan.

Selain Masjid Agung Demak, Masjid Mantingan juga digunakan sebagai pusat penyebaran Islam di pesisir utara Jawa. Akulturasi budaya juga sangat terasa di tempat ini. Dilihat dari pintu gerbang candi yang membentuk kombinasi budaya Hindu dan Islam, bahkan di masjid pun ada sisa-sisa candi Hindu petilasan.

Keunikan lain dari lokasi ini adalah adanya air suci yang diyakini oleh masyarakat sekitar bisa membuat para peminum mengatakan yang sebenarnya. Air ini digunakan oleh masyarakat jika kebetulan mereka menghadapi perselisihan yang tidak menemukan titik solusinya.

25. Makam Sunan Muria
Makam Sunan Muria terletak di Desa Colo, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus. Lokasinya berada tepat di atas puncak bukit yang disebut Gunung Muria. Selain makam Sunan Muria, ada juga makam Sadzli Sadeh yang bisa ditemukan di tempat ini.

Pengunjung harus menaiki tangga sejauh kira-kira 500 meter untuk bisa berziarah ke makam ini. Bagi yang tidak menanjak kuat, tersedia layanan ojek transportasi yang siap mengantarkannya ke puncak bukit. Di Gunung Muria sendiri ada juga berbagai tempat wisata lainnya, seperti wisata alam dan wisata sejarah.

26. Candi Bubrah

Candi ini terletak di Desa Tempur, Kecamatan Keling. Desa Tempur sendiri memang akan berkembang menjadi desa wisata dengan berbagai fasilitas dan objek wisata yang lengkap. Sesuai dengan namanya, candi ini adalah bangunan setengah jadi yang diyakini merupakan gerbang untuk menuju ke Candi Angin.

27. Candi Angin

Candi ini berada di lokasi yang sama dengan Candi Bubrah. Terletak di daerah yang lebih tinggi. Kedua candi tersebut diyakini dibangun bersamaan dengan pembangunan Candi Borobudur, bahkan lebih tua lagi. Kemungkinan candi ini merupakan peninggalan Kerajaan Kalingga yang sebelumnya berpusat di sekitar Kabupaten Jepara.

Banyak mitos dan misteri yang menyelimuti kedua candi ini. Mitos yang paling terkenal adalah pembuat kuil terpercaya bernama Resi Wigoyotoso. Tanda terima datang ke desa Tempur dan dimaksudkan untuk membangun candi. Berkat kekuatan supernaturalnya, candi ini dibentuk oleh bebatuan yang disebut oleh sang residen. Mitos lain mengatakan bahwa candi tersebut adalah resep milik Resi Hanuman-wanara dalam bentuk monyet putih teman Prabu Rama dalam epik Ramayana.

Oleh para ahli spiritual, Wind Temple ini dikenali memiliki pusaran angin yang terletak tepat di lobang candi. Inilah yang membuat situs tersebut disebut Wind Temple.

28. Kura Kura Ocean Park
Kura Kura Ocean Park adalah salah satu wahana yang populer di Pantai Kartini. wahana ini dimaksudkan sebagai objek pendidikan kehidupan di bawah laut. Tempat ini sangat mencolok karena bentuknya menyerupai kura-kura atau kura-kura raksasa.

Bangunan unik ini terdiri dari 2 lantai. Lantai pertama akuarium itu memiliki koleksi berbagai jenis ikan dan kura-kura. Lantai dua berisi berbagai macam permainan anak-anak.

Wahana rekreasi keluarga ini diresmikan pada 22 Februari 2011 silam. Berbagai fasilitas yang ada di Kura Kura Ocean Park ini, diantaranya adalah akuarium besar yang memiliki terowongan bawah air misterius. Lorong tersebut akan membawa pengunjung menyaksikan beragam kehidupan bawah laut yang terdiri dari berbagai ikan ukuran kecil hingga ukuran besar, penyu sisik, dan berbagai terumbu karang.

Selain lorong misteri, ada juga ikan spa yang mengandung ribuan ikan garra rufa dari Turki. Ada juga kolam sentuh yang berisi kura-kura dan ikan yang jinak - bisa dipegang aman oleh anak-anak. Dalam wahana rekreasi yang terletak di lantai dua, pengunjung bisa menikmati berbagai mainan cerdas, seperti papan kreatif, air mancur apung, display sensor gerak dan gerak, simulator pesawat terbang, dan lain-lain.

Mengambil anak-anak untuk berlibur di tempat ini adalah pilihan yang tepat. Selain bersenang-senang, pastinya mereka bisa belajar dengan suasana yang lebih menyenangkan. Toh, harga tiketnya sangat terjangkau. Hanya Rp5.000 / orang untuk hari kerja, dan Rp. 17500 / orang untuk akhir pekan.

29. Bukit Bejagan Tempur
Bukit Bejagan adalah tempat wisata di dusun Duplak desa Tempur kec. Keling Jepara, Jarak bukit dari pusat bejagan kota Jepara sekitar 54 KM dan bisa ditempuh sekitar 2 Jam Waktu tempuh.

Bukit Bejagan menawarkan pemandangan panorama pedesaan dari puncak ketinggian yang tentunya bisa dipadukan dan sempurna bagi anda yang menyukai hobi foto.

Selain Bukit Bejagan yang menawarkan sensasi pemandangan alam pedesaan, hal lain yang bisa Anda lakukan saat berkunjung ke desa Tempur adalah dengan mencoba kopi lokal. Kenikmatan dari petani kopi warga desa tempur, ada banyak pilihan jenis. Kopi yang bisa Anda nikmati seperti Kopi Petik Merah, Kopi Lanang, Robusta dll, untuk menikmati kopi khas Tempur atau salinan Duplak yang bisa Anda temukan di toko "kedai kopi di sepanjang jalan desa tempur-duplak.

30. Jepara Ourland Park
Taman Jepara Ourland yang juga dikenal dengan Jateng Park 1, merupakan satu-satunya kawasan wisata terpadu yang berada di Jawa Tengah. Konsepnya hampir mirip dengan Taman Jatim di Kota Batu, Jawa Timur.

Alamat di Pantai Mororejo, RT 4/2, Mlonggo, Bandengan, Kecamatan Jepara. Ya, kawasan wisata ini terletak tepat di pantai, dibangun di atas lahan seluas 11 hektare. Ini menggabungkan olahraga, pendidikan, hiburan, relaksasi dan permainan.

Resor rekreasi keluarga ini dibuka pada 10 April 2016 dengan nama Taman Laut Jepara, memiliki gaya arsitektur timur tengah kubah megah berwarna-warni. Berbagai wahana seru tersedia di tempat ini, diantaranya:

- Taman air yang terdiri dari kolam balita, kolam renang anak, kolam keluarga, ember byur, slide ekstrim, kolam renang olimpiade, kolam renang saat ini, kolam ombak, dan lain-lain.

- Olahraga Air

- Aktivitas outbound atau mancakrida

- Aneka Wahana Permainan, Paintball, Boomboom Car dll

Ada juga kendaraan yang bisa digunakan untuk berkeliling di wilayah ini, seperti roda udara, hoverboard, e-bike, mobil golf, dan kereta mini. Fasilitas yang tersedia disini juga cukup lengkap. Mulai dari musala, ruang ganti, panggung hiburan, hingga tempat parkir yang cukup luas.

Untuk dapat menikmati berbagai wahana seru, pengunjung dikenai tarif mulai dari Rp60.000 saja, dan Rp75.000 spesial untuk weekend dan hari libur nasional.

31. Tiara Park Waterboom
Terletak di Jalan Kenari, Purwogondo, Kalinyamatan, Tiara Park Waterboom juga tak kalah asyik dengan Jepara Ourland Park. Merupakan taman air khusus yang dimaksudkan sebagai sarana alternatif rekreasi keluarga. Tempat rekreasi ini dimiliki dan dikembangkan oleh TB. Mitra Jaya.

Sebagai taman air rekreasi, Tiara Park memiliki sejumlah kolam renang dengan kedalaman yang berbeda. Mulai dari kolam dengan kedalaman 20 cm sampai mencapai 3 m.

Salah satu daya tarik utama di tempat ini adalah Iguana Slide, mengundang pengunjung untuk meluncur dari dalam patung iguana melalui lidah merah yang membentang ke kolam.

Ada juga wahana seperti bioskop 3D, glide hanging, arena ATV, bunge trampoline, dan game rides seru lainnya yang patut disayangkan. Fasilitas lain yang ditawarkan di lokasi ini juga cukup lengkap, mulai dari musala hingga WiFi gratis.

Pihak TB Mitra Jaya berencana untuk membangun beberapa wahana baru dan mengadakan beberapa acara di Tiara Park. Wahana itu seperti Wave House, Cute House yang akan berisi hewan lucu dan imut, Gua Reptil, Croobodile Stomach, Futsal Stadium, dan Roller Coaster. Salah satu acara yang akan digelar adalah menyaksikan siaran olahraga.

Ingin membawa keluarga Anda ke Tiara Park Waterboom? Cukup sisihkan anggaran untuk masuk Rp25.000 / orang (weekend), atau Rp22.000 / orang (hari kerja). Sementara itu, harga sewa ban besar Rp 15.000, dan harga sewa ban kecil hanya Rp5.000.

32. Gardu Pandang Jehan Kunir
Saat ini, Wisata alam Jepara memang ramai dibicarakan di kalangan netizen yaitu Gardu Pandang Jehan Kunir Keling Jepara. Banyak orang di Jepara tertentu yang penasaran dengan tempat ini dan berbondong-bondong kesana. Dan sekarang pemandangan yang berada di Desa Puncak Jehan Kunir, Kecamatan Keling menjadi hit dan viral di media sosial.

Di tempat wisata alam yang tergolong baru, pecinta wisata alam bisa menikmati pemandangan alam yang masih sangat alami. Di atas tiang penampil, Anda bisa melihat kawasan hutan hijau dengan udara sejuk. Mengobati pemandangan alam sekitar dan pemandangan indah lereng lereng muria bisa membuat Anda semakin keelokannya akan keelokannya. Di sini Anda juga akan merasa seperti negara di atas awan, karena bisa diketinggian siapa yang bisa melihat semua keindahan sang pencipta. Tentu akan membuat Anda betah lama berada di sini.

Selain 30 atraksi di atas, masih banyak tempat wisata lainnya yang ada di Jepara patut dikunjungi. Memang sebagian besar pantai dan air terjunnya belum terjamah, sehingga kedatangan Anda tidak akan dikenakan biaya. Hanya saja, kondisi fisiknya harus dipersiapkan dengan baik.

Nah, setelah mengunjungi Jepara, lebih baik melanjutkan tur ke daerah lain di Jawa Tengah, seperti Kudus, Rembang, dan Semarang juga tak kalah menawan. Selamat berlibur!

Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.

Komentar